Pemalsuan MADU

Madu adalah nektar atau eksudat gula dari tanaman yang dikumpulkan oleh lebah madu, diolah dan disimpan dalam sarang lebah apus millifera. Komponen utama dari madu adalah fruktosa, sedikit sakarosa, mineral, vitamin dan berbagai enzim. Madu dapat berfungsi sebagai penambah darah, membantu pertumbuhan, obat penyakit pencernaan, konstipasi serta dapat juga sebagai pelembab, lulur kulit dan antibiotik.

Komposisi lengkap madu antara lain air 25%, abu 25% dan 8% sukrosa. Nektar oleh enzim invertase lebah diubah menjadi fruktosa dan glukosa. Fruktosa dan glukosa merupakan penyusun 85%-95% karbohidrat madu. Mineral dalam madu antara lain fosfor, kalium, natrium, Fe, kalsium, sulfur, magnesium, mangan, silika dan tembaga yang biasa disebut total abu. Sedangkan vitamin pada madu adalah tiamin, riboflavin, biotin, asam askorbat, piridoksin, asam pantotenat. Enzim yang terdapat pada madu adalah amilase, glukosa oksidase, katalase, invertase, diastase, peroksidase, fosfatase asam dan proteolitik. Madu asli memutar bidang polarisasi kekiri (levotatory) alias fruktosa>glukosa.

Saat ini banyak sekali kasus pemalsuan madu. Hal tersebut dikarenakan nilai ekonomis madu yang tinggi, Ciri dari madu palsu adalah kadar sukrosa(gula pasir) yang tinggi sehingga sangat berbahaya bagi anak-anak dan penderita diabetes mellitus. Kadar sukrosa dalam madu berbeda dibeberapa negara berbeda-beda. Di Indonesia kadar maksimal sukrosa dalam madu 10%, jerman 5% dan swis 4%.

Ada beberapa tipe pemalsuan pada madu yang biasa di lakukan oleh para pelaku pemalsuan madu :

1. Pemalsuan JUMLAH, dilakukan dengan menambah volume madu “asli” dengan madu “palsu”, misalkan mencampurkan gula/madu buatan yang relatif lebih murah untuk kemudian diaduk.
2. Pemalsuan MUTU, biasanya dilakukan dengan mengubah kadar air madu yang tadinya tinggi, lalu diturunkan dengan pemanasan.
3. Pemalsuan MENYELURUH, yakni madu yang diklaim “asli” padahal sebenarnya 100% buatan, jadi bukan madu yang nerasal dari lebah dengan komposisi aslinya.

Secara kasat mata memang sulit membedakannya, diperlukan pengujian kuantitatif untuk memastikan keaslian madu. Lewat uji kuantitas, madu dapat diperkirakan dipalsukan atau ditambahkan sesuatu apabila; kadar sukrosa madu naik, kadar enzim naik/turun, kadar abu menjadi naik/turun, daya hantar listrik naik, kandungan pollen dalam sedimen turun, kandungan mineral turun, aroma dan rasa berubah, kandungan HMF (Hidroksi metal Furfuraldehid) berubah, kadar protein turun, warnanya terang, madu mengandung PbCl2, PbSO4, anion dan kation.

Kandungan HMF yang merupakan produk pemecahan glukosa dan fruktosa pada madu asli maksimal 3 mg/100 gram. Madu asli juga memiliki keasaman (pH) yang tetap berkisar 3,4-4,5, sedangkan pH madu palsu 2,4-3,3 atau diatas 5. Aktifitas enzim diastase pada madu asli yang berkualitas minimal 5 dengan rasio Kalium(K) dan Natrium(Na) sekitar 4,0. Pada madu palsu rasionya 0,05-0,1. Madu asli memiliki sifat khas memutar optic ke kiri yang bisa diperiksa dengan alat polarimeter.


Berikut beberapa cara memalsukan madu :
1. Glukosa+fruktosa+gula pasir+buah+zat aromatis+zat warna.
2. 29,40% gula pasir+40,8% gula invert+glukosa+fruktosa+0,1 garam mineral+ 29,2% air.
3. Menggunakan campuran sari buah.
4. Madu asli+madu campuran.
5. agar bisa membuat kuning telur jadi matang di campur dengan (sirup) nenas
6. agar madu kelihatan kental maka di campur dengan bunga raya yang di peras.
7. untuk memberikan rasa manis alami maka airnya dipakai perasan air tebu / air glukosa
8. Agar korek api bisa nyala pada madu palsu diberi campuran spritus.
9. Agar madu terlihat kental di tambah dengan caramel

Cara pasti mengidentifikasi madu palsu adalah rendahnya kadar enzim diestase (enzim yang HANYA di hasilkan dari LIUR LEBAH) bahkan ada yang sampai nol, serta kadar hidroksi metil furfural (HMF) lebih dari 240 mg/kg.

Penderita diabetes mellitus (DM) yang berpengalaman minum madu bisa merasakan madu murni dan madu palsu. Bila setelah minum madu, badan jadi segar dan bertenaga kembali (sama seperti bukan penderita DM yang baru saja minum teh manis), itu menandakan madu yang baru diminum murni dan alami. Dalam tubuh penderita DM, madu diubah jadi tenaga (tanpa bantuan insulin).

Jadi kesimpulan dari pembahasan ini adalah untuk mengidentifikasi pasti madu palsu adalah menggunakan Tes Laboratorium. Diharapkan pemerintah beserta jajarannya lebih memperketat peredaran madu palsu ini karena sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar